Satrio W.S.
"Ya Allah, suatu saat aku pasti bisa menginjakkan kaki lagi disini untuk menambah ilmu di tempat ini", bisikku

Kalimat itulah yang aku ucapkan di atas truk yang membawaku menuju pulang ke Bekasi. Saat itu aku baru saja pulang setelah 4 hari berkunjung di arena Jambore Nasional Gerakan Pramuka 2006. Lokasi kegiatannya adalah Bumi Perkemahan Kiarapayung di kaki Gunung Manglayang, Jatinangor Sumedang. Entah apa yang mendorongku berucap seperti itu tapi aku merasa bahwa suatu saat aku akan menjejakkan kaki lagi disana. Mungkin menjadi praja IPDN atau peserta even2 Kepramukaan yang "mungkin" dilaksanakan di Buper Kiarapayung.


Bumi Perkemahan Kiarapayung adalah bumi perkemahan yang terletak di kaki Gunung Manglayang, Kabupaten Sumedang. Letaknya tepat di belakang Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN; dulu STPDN). Jalan masuknya sama dengan jalan masuk menuju Universitas Padjajaran kampus Jatinangor. Setahu saya nama resmi bumi perkemahan ini sudah resmi berganti dengan nama Bumi Perkemahan Letjen DR. (HC) Mashudi pada saat sebelum acara Jambore Nasional Gerakan Pramuka tahun 2006. Tapi mungkin karena namanya sulit diingat dan kurang akrab untuk didengar serta di lafadzkan makanya lebih banyak yang menyebutnya dengan nama lama, Buper Kiara Payung.

Balik lagi dengan apa yang ingin ditulis. Ternyata do'a yang sempat terucap di atas truk dulu dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa. Bulan November kembali ku jejakkan kaki di lembah Manglayang. Kali ini sebagai bagian dari Kontingen Kota Bekasi dalam Perkemahan Bakti Saka Bhakti Husada Nasional 2006. Ibrah berharga dari kegiatan ini. Bahwa kesehatan bangsa sebagai salah satu pondasi kemajuan harus diusahakan. Dari kegiatan ini juga menjadikan motivasi untuk menempuh pendidikan sebagai dokter semakin besar.

Tahun 2009, kembali menuju Jatinangor di kaki Gunung Manglayang. Kali ini untuk menempuh Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Tingkat Nasional ISMKI. Satu minggu belajr bersama dengan orang - orang luar biasa perwakilan Fakultas kedokteran se-Indonesia. Ilmu, motivasi dan segenap pesan tercurah bagi diri yang seakan haus karena dahaga. Perjalanan ke Cimahi pun menjadi pelengkap tentang realitas lapangan tentang perlu adanya sinergisitas antar tenaga kesehatan. Dokter butuh bantuan perawat, bidan butuh perawat, perwat bertindak atas arahan tanpa direndahkan oleh tenaga kesehatan lain. Begitu juga dengan apoteker. Semua butuh kesinergisitasan.

Subhanallah... Ini adalah limpahan rahmat dari-Nya. 1-3 Juli ini kemabali ke Jatinangor. Mengikuti kegiatan yang bentuknya sudah 3 tahun tidak dilakukan, berkemah. Nama acaranya Jambore Karya Tunas Nusantara 2010. cara ikut kegiatan ini mungkin agak aneh. cukup dengan registrasi via website, kemudian dapat reply lewat email. Gak ada brifing atau rapat persiapan. Kita hanya dihubungi kumpul di Alun-alun Utara lalu berangkat ke Jatinangor. Seorang rekan dari UAD sempat bilang "wah sat, kalau bus-nya tidak meyakinkan aku akan pulang ke kost aja ah.." Ini pendapat unik dan realistis. Karena janjian kumpul jam 4 ternyata kita baru berangkat pukul 19.30 WIB. Untunglah bus yang dikirim panitia pusat merupakan bus dengan kategori Business Class. Bus yang nyaman dengan fasilitas diatas standar bus yang saya pernah kenal. MUngkin cerita selama di Jatinangor lebih baik di buat post tersendiri. biar postingan kali ini jadi tidak terlalu panjang.


Mungkin inilah do'aku yang di kabulkan oleh-Nya. Cucuran ilmu, pengalaman dan inspirasi yang dapat diajdukan pelajaran berharga dalam melanjtukan semangat hidup ini. Dari Jamnas 2006 aku belajar kerja keras, di Pertinas 2006 tentang pembangunan kesehatan dan profesionalitas kerja, LKMM Nas ISMKI 2009 tentang ilmu-ilmu keorganisasian, persaudaraan dan persatuan dan Jambore Karya Tunas Nusantara 2010 tentang semangat nasionalisme, persatuan, visi kebangsaan dan kontribusi bagi negeri ini

Alhamdulillahi Ya Rabbi.. Engkau kaulkan do'a hamba...
Labels: | edit post
0 Responses

Silahkan Isi


ShoutMix chat widget