Hari tadi adalah hari pertama ujian pre pendidikan klinik. ujian yang rekor lulus 100% di tahap pertama ujian belum pernah terpecahkan sejak kampusku berdiri. Kalau menurut salah seorang dosen, "sebenarnya bukanlah kalian yang bodoh hingga ada yang tidak lulus, tapi ujian ini adalah pertaruhan mental kalian sebagai dokter". seorang penghafal chek list yang jitu sekalipun bisa terjatuh dengan mudah dalam ujian ini.
Bismillahirrahmanirrahim...
Aku tatap hari seninku dengan semangat membara. Sepertinya ujian kali ini seru. Pemasangan kateter, Pemasangan infus/transusi set, anamnesis IPD, rekam medis IPD, dan Pemeriksaan fisik IPD. Mengningati kembali ilmu yang telah dipelajari. memang kalau untuk skill itu tidak butuh sekedar hafalan. tapi juga kebiasaan. bisa karena terbiasa. mungkin itu kuncinya.
belajar sudah. selanjtunya adalah meminta restu orang tua karena kuanggap ini adalah hajat besarku untuk mertaih kesuksesan. aku luruskan kembali niat dalam ujian ini. kumohonkan ghirah yang berlebih dalam karunia-Nya.
akhirnya..
ujian hari senin selesai. apapun hasilnya aku berserah pada-Nya. yang terpenting aku telah sukses mengalahkan diriku untuk berusaha keras.
dan sekarang bersiap untuk hari kedua.
Pungsi vena, Resusitasi Jantung-Paru + Endotrakeal tube, pemasangan ekg, Rumple Leed, Pemeriksaan Rectal Touche, Rontgen Thorax dan Imunisasi.
Bismillah.. Aku pasti bisa
Ayah berulang kali mengatakan "manusia adalah penentu" atau dengan kata lain, selayaknya memegang sebuah pistol revolver manusia lah yang menentukan ke awah mana pistol itu di tembakkan. Kontemplasi terhadap diri bahwa apapun yang kita miliki, apapun bentuknya dan untuk apa nantinya adalah kita yang menentukan.
Ya. saya pun telah menentukan kemana saya nantinya. saya katakan bahwa itu mimpi saya. kenapa mimpi? karena mimpi adalah sebuah prasangka yang mampu membenarkan seperti apa saya nanti. dengan mimpi saya akan terkontrol untuk istiqamah mendekatkan diri dengan sebuah tujuan. saya juga memahami bahwa, seorang pemimpi tidak diizinkan untuk tertidur lama. karena apabila itu terjadi maka ia akan melewatkan kesempatan untuk mewujudkan mimpi-mimpinya.
saya melihat keajaiban besar dari mimpi orang yang pernah saya kenal. Bagaimana Prof. Yohannes Surya mengantarkan anak-anak Indonesia menuju prestasi Olimpiade sains, Alif Fikri dalam novel karya Ahmad Fuadi, Ikal dalam novel Andrea Hirata, Prof. Jamaludin Anchok sebagai guru besar UGM, kakak-kakakku, dan juga dari ayah tentunya. saya sendiri telah pernah bermimpi dan seakan satu persatu menjadi terwujud.
Tuliskan. Ya, mimpi memang harus dituliskan. Bukan untuk menjadikan kita sombong terhadap sesama. tapi untuk mengingatkan kita untuk fokus terhadap tujuan. Toh kan hanya tulisan saja, belum terjadi. untuk apa ditertawakan.
Kira2 inilah mimpiku:
- menginjakkan kaki di Mekkah bersama orang tua ku.
- Hafal Al-Qur'an
- shalat di setiap masjid raya di kota-kota di Indonesia
- Martapura
- Leipzig Universitiet
- Makanan khas di tiap kota di Indonesia
- Studi neuroanatomi
- Membangun perpustakaan
- menginjakkan kaki di ujung utara Indonesia
- Menatap matahari terbenam di Pulau We
- menembus batas utara Indonesia.
- Menepi di Pulau paling selatan Indonesia.
- Merauke
- lulus S2 tahun 2016
- mencapai puncak tertinggi di tiap Pulau di Indonesia
- Puncak Cartenz
- Puncak Alpen
- membangun SDM ummat
- Koass tahun ini.
- Mengunjungi teman di Dublin
- Public health University Minesoa
- Membangun foundation
- Membangun Pusat Pengembangan SDM gratis
Mungkin amat banyak. Tidak logis. tapi inilah mimpiku. dengan bungkusan semangat dan bingkai kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas aku yakin dapat meraihnya